Sunk Cost Fallacy
Let’s continue our last discussion about Cognitive Error. Kali ini kita akan coba mendalami salah satu bentuk dari Cognitive Error, yaitu Sunk Cost Fallacy.
Let’s imagine, pernah gag kamu pergi ke bioskop dan kemudian membeli tiket masuk. Ternyata saat kamu masuk ke studio dan film sudah berjalan seperempat durasi kamu merasa film itu tidak menarik sama sekali. Tapi, kamu enggan untuk pergi dari studio tersebut karena kamu merasa rugi sudah membeli tiket dan sudah menghabiskan seperempat durasi. Nanggung nih. Akhirnya kamu tetap disana hingga film selesai.
Contoh tersebut adalah salah satu bentuk dari Sunk Cost Fallacy.
Sunk Cost Fallacy bisa diartikan sebagai situasi di mana seseorang tetap melakukan suatu aktivitas atau tetap pada kondisi tertentu karena merasa telah menginvestasikan, memberikan, mengorbankan apa yang dimilikinya untuk mendapatkan sesuatu, meskipun timbal balik yang didapatkan tidak dirasa sepadan.
Sunk Cost Fallacy bisa banyak kita temui di berbagai macam situasi, seperti:
Saat makan di restoran berkonsep all you can eat, banyak orang yang makan melebihi dari porsi yang disanggupi. Alasannya, ‘sayang sudah bayar mahal’ atau ‘mumpung bisa makan banyak’. Meskipun mereka tahu bahwa makan berlebihan akan berdampak buruk bagi tubuh.
Atau dalam dunia investasi, Investor merasa sudah mengeluarkan modal besar untuk reksa dana/saham tertentu, akhirnya mereka tetap berinvestasi pada saham/reksa dana tersebut walau trennya sedang turun sekalipun.
Bisa juga di dalam bisnis di mana seorang pemilik bisnis sudah mengeluarkan banyak modal untuk usahanya namun belum juga memperoleh keuntungan. Akan tetapi bisnisnya tersebut tetap dilanjutkan tanpa mengubah sistem namun berharap hasilnya akan baik.
Nah, kalau dalam Product Management hal ini bisa terjadi saat kita terus saja mengembangkan produk yang sebenarnya sudah saturated dan tidak lagi relevan dengan market hanya karena sudah banyak waktu, uang dan effort untuk mengembangkannya.
Sunk Cost Fallacy bisa sangat merugikan bagi seseorang, karena ia mungkin terus mengeluarkan biaya atau waktu yang tidak sepadan dengan apa yang didapatkan. Hal ini bisa menyebabkan seseorang kehilangan uang atau waktu yang bisa digunakan untuk hal lain yang lebih menguntungkan.
Untuk menghindari Sunk cost fallacy, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, seperti mempertimbangkan secara objektif apakah apa yang sedang dikerjakan tersebut masih menguntungkan/bermanfaat atau tidak, tidak terlalu terpengaruh oleh uang, materi ataupun waktu yang telah dikeluarkan, dan tidak takut untuk mengakui bahwa hal tersebut tidak lagi menguntungkan lagi dan mencari solusi lain yang lebih baik. Dengan demikian, seseorang bisa mengambil keputusan yang lebih tepat dan tidak terjebak dalam Sunk Cost Fallacy.